Jumat, 16 Maret 2012

Beribadah dengan Cinta



          Persahabatan  dan hubungan yang intim antara makhluk dengan Sang Khalik memiliki nilai yang sangat tinggidan agung. Kita boleh saja bersahabat dengan sesama mahkluk, bahkan sangat dianjurkan dalam Al Qur’an, namun jalinan hubungan tersebut janganlah sampai mengalahkan hubungan kita dengan Allah SWT.
          Ketika Allah menciptakan manusia dimuka bumi ini selalin untuk mengemban tugas sebagai khalifah, juga untuk beribadah kepadaNYA. Tugas sebagai khalifah tidak akan terlaksana dengan baik jika kita tidak memehami makna dari Ibadah yang sesungguhnya. Perintah ibadah bukanlah untuk kemaslahatan Allah, tetapi untuk kebaikan dan kemaslahatan kita manusia. Bukankah Allah telah menyatakan bahwa ibadah yang dilakukan denganb aik akan mencegah seorang hamba dari perbuatan keji dan mungkar..? Ini menandakan bahwa betapa manfaat ibadah tersebut akan dirasakan dan dialami oleh kita para hamba yang menjalaninya.
          Kemudian bagaimanakah kita sebagai hamba harusnya beribadah…? Kita sering mengartikan  melakukan ibadah adalah kita yang telah melakukan sholat, zakat, haji dan puasa serta amalan-amalan sunah lainnya. Namun apakah jika melakukan itu semua bisa dikatakan telah ibadah…? Apakah semuanya itu diterima oleh Allah..? Wallahua’lam (hanya Allah yang mengetahuinya). Akan tetapi ada satu hal yang harus kita ingat bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkata kepada para sahabatnya tentang adanya orang-orang yang pada hari akhir dating dengan sholatnya, puasanya, zakatnya dan hajinya, serta seluruh amalnya tersebut tidak ada nilai apaapanya di hadapan Allah SWT. Mereka itulah yang oleh Nabi SAW dikatakan sebagai orang-orang yang bangkrut. Mereka beribadah bukan untuk Allah, mereka beribadah bukan atas dasar Cinta.
          Para ahli tasawuf mengrtikan makna ibadah sebagai tingkatan cinta yang tertinggi. Ibadah merupakan puncak dari cinta. Jika kita melakukan ibadah, maka saat itu kita singkirkan segala sesuatu yang berda disekeliling kita dan dengan penuh keyakinan kita persembahkan cinta kita hanya kepada Allah yang telah menanamkan benih cinta dalam dada setiap hambaNya. Utnuk itu para ahli sufi tadi mengartikan,”Hanya Engkaulah yang aku cintai secara mutlak, dan hanya kepada Engkaulah aku memohon.”
Kehidupan kita sehari-hari memang disebut Ibadah. Mencari  nafkah,memenuhi kebutuhan keluarga, melayani suami atau istri dan anak, semua adalah ibadah. Namun kiapun perlu ibadah dalam arti yang khusus, yaitu mengekspresikan cinta kita kepada Allah secara khusus. Inilah yang amat sangat berharga,lebih berharga dari dunia dan isinya. Alangkah baiknya jika segala apa yang kita lakukan dan akan kita lakukan selalu dikaitkan dengan Allah SWT.
          Banyak dari kita kehilangan sesuatu yang amat berharga, tetapi kita tidak menyedarinya. Kita kehilangan kenikmatan berhubungan dengan Allah SWT. Dalam sebuah hadist Nabi bersabda :”Apabila engkau kehilangan segala-galanya, tetapi engkau tidak pernah kehilangan Allah. Maka dengan Allah engkau dapat mengganti segalnya. Dan jika engkau memiliki segalanya, tetapi engkau kehilangan Allah dan tidak mendapatkanNya, engkau adalah orang yang paling bangkrut.”
          Jika mereka beribadah dengan cinta, maka meraka memiliki keterkaitan yang mutlak dengan Allah. Mereka  adalah hamba Allah yang mengungkapkan isi hati mereka  hanya kepada Allah, dimalam yang pekat selalu berdiri, ruku’ dan sujud. Mereka takut akan bencana-bencana yang akan muncul di kehidupan akhirat, selalu mendambakan kasih saying Allah dan merindukan perjumpaan denganNya
          Sesungguhnya hubungan Allah dengan manusia adalah hubungan yang unik, sebagaimana Nabi SAW dalam sebuah hadist yang artinya :”Kisah yang paling aneh adalah kisah Aku dengan anak manusia. Aku menciptakannya, tapa pada yang lain ia menyembah. Aku yang memberikan ia segalanya, namun pada yang lain ia berterima kasih. Kebaikanku terus melimpah, tapi dia nisbatkan segala keburukan kepadaKU. Aku mendekatinya, walaupun sebenarnya Aku Mahakaya dan Aku  tidak butuh, tapi ia malah melarikan diri dariKU, ia tidak pernah menyahut panggilanKu. Sesungguhnya ia tidak bias hidup tanpa Aku, tapi aku mencintainya, karena semua adalah milikKu…”
          Nah..bukankah sepatutnya kita menghadirkan Allah dalam setiap alur kehidupan, sebagai bukti dari ekspresi cinta kita kepada Allah..? Sehingga dalam mengarungi kehidupan ini, pahit mapun manis akan kita hadapi dengan positif. Jika mendapatkan pujian akan prestasi, kita terucap “Alhamdulillah…Engkau tutupi kelamahanky yaa Allah, sehingga semua mengganggap terhormat dan berprestasi. Sebaliknya jika kita mendapat cercaan, yang terucappun hendaklah ‘” Ya Allah……semoga cercaan itu menjadi penebus dosa-dosaku. Aku bertobat  kepadaMu. Dan melalui mulut mereka Engkau telah mengingatkan aku…”
























Beribadah dengan Cinta
          Persahabatan  dan hubungan yang intim antara makhluk dengan Sang Khalik memiliki nilai yang sangat tinggidan agung. Kita boleh saja bersahabat dengan sesama mahkluk, bahkan sangat dianjurkan dalam Al Qur’an, namun jalinan hubungan tersebut janganlah sampai mengalahkan hubungan kita dengan Allah SWT.
          Ketika Allah menciptakan manusia dimuka bumi ini selalin untuk mengemban tugas sebagai khalifah, juga untuk beribadah kepadaNYA. Tugas sebagai khalifah tidak akan terlaksana dengan baik jika kita tidak memehami makna dari Ibadah yang sesungguhnya. Perintah ibadah bukanlah untuk kemaslahatan Allah, tetapi untuk kebaikan dan kemaslahatan kita manusia. Bukankah Allah telah menyatakan bahwa ibadah yang dilakukan denganb aik akan mencegah seorang hamba dari perbuatan keji dan mungkar..? Ini menandakan bahwa betapa manfaat ibadah tersebut akan dirasakan dan dialami oleh kita para hamba yang menjalaninya.
          Kemudian bagaimanakah kita sebagai hamba harusnya beribadah…? Kita sering mengartikan  melakukan ibadah adalah kita yang telah melakukan sholat, zakat, haji dan puasa serta amalan-amalan sunah lainnya. Namun apakah jika melakukan itu semua bisa dikatakan telah ibadah…? Apakah semuanya itu diterima oleh Allah..? Wallahua’lam (hanya Allah yang mengetahuinya). Akan tetapi ada satu hal yang harus kita ingat bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkata kepada para sahabatnya tentang adanya orang-orang yang pada hari akhir dating dengan sholatnya, puasanya, zakatnya dan hajinya, serta seluruh amalnya tersebut tidak ada nilai apaapanya di hadapan Allah SWT. Mereka itulah yang oleh Nabi SAW dikatakan sebagai orang-orang yang bangkrut. Mereka beribadah bukan untuk Allah, mereka beribadah bukan atas dasar Cinta.
          Para ahli tasawuf mengrtikan makna ibadah sebagai tingkatan cinta yang tertinggi. Ibadah merupakan puncak dari cinta. Jika kita melakukan ibadah, maka saat itu kita singkirkan segala sesuatu yang berda disekeliling kita dan dengan penuh keyakinan kita persembahkan cinta kita hanya kepada Allah yang telah menanamkan benih cinta dalam dada setiap hambaNya. Utnuk itu para ahli sufi tadi mengartikan,”Hanya Engkaulah yang aku cintai secara mutlak, dan hanya kepada Engkaulah aku memohon.”
Kehidupan kita sehari-hari memang disebut Ibadah. Mencari  nafkah,memenuhi kebutuhan keluarga, melayani suami atau istri dan anak, semua adalah ibadah. Namun kiapun perlu ibadah dalam arti yang khusus, yaitu mengekspresikan cinta kita kepada Allah secara khusus. Inilah yang amat sangat berharga,lebih berharga dari dunia dan isinya. Alangkah baiknya jika segala apa yang kita lakukan dan akan kita lakukan selalu dikaitkan dengan Allah SWT.
          Banyak dari kita kehilangan sesuatu yang amat berharga, tetapi kita tidak menyedarinya. Kita kehilangan kenikmatan berhubungan dengan Allah SWT. Dalam sebuah hadist Nabi bersabda :”Apabila engkau kehilangan segala-galanya, tetapi engkau tidak pernah kehilangan Allah. Maka dengan Allah engkau dapat mengganti segalnya. Dan jika engkau memiliki segalanya, tetapi engkau kehilangan Allah dan tidak mendapatkanNya, engkau adalah orang yang paling bangkrut.”
          Jika mereka beribadah dengan cinta, maka meraka memiliki keterkaitan yang mutlak dengan Allah. Mereka  adalah hamba Allah yang mengungkapkan isi hati mereka  hanya kepada Allah, dimalam yang pekat selalu berdiri, ruku’ dan sujud. Mereka takut akan bencana-bencana yang akan muncul di kehidupan akhirat, selalu mendambakan kasih saying Allah dan merindukan perjumpaan denganNya
          Sesungguhnya hubungan Allah dengan manusia adalah hubungan yang unik, sebagaimana Nabi SAW dalam sebuah hadist yang artinya :”Kisah yang paling aneh adalah kisah Aku dengan anak manusia. Aku menciptakannya, tapa pada yang lain ia menyembah. Aku yang memberikan ia segalanya, namun pada yang lain ia berterima kasih. Kebaikanku terus melimpah, tapi dia nisbatkan segala keburukan kepadaKU. Aku mendekatinya, walaupun sebenarnya Aku Mahakaya dan Aku  tidak butuh, tapi ia malah melarikan diri dariKU, ia tidak pernah menyahut panggilanKu. Sesungguhnya ia tidak bias hidup tanpa Aku, tapi aku mencintainya, karena semua adalah milikKu…”
          Nah..bukankah sepatutnya kita menghadirkan Allah dalam setiap alur kehidupan, sebagai bukti dari ekspresi cinta kita kepada Allah..? Sehingga dalam mengarungi kehidupan ini, pahit mapun manis akan kita hadapi dengan positif. Jika mendapatkan pujian akan prestasi, kita terucap “Alhamdulillah…Engkau tutupi kelamahanky yaa Allah, sehingga semua mengganggap terhormat dan berprestasi. Sebaliknya jika kita mendapat cercaan, yang terucappun hendaklah ‘” Ya Allah……semoga cercaan itu menjadi penebus dosa-dosaku. Aku bertobat  kepadaMu. Dan melalui mulut mereka Engkau telah mengingatkan aku…”

READ MORE - Beribadah dengan Cinta

Senin, 30 Januari 2012

*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTERI KITA TANPA SYARAT*

*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTERI KITA TANPA SYARAT*

Sebuah perenungan Buat para suami baca ya….. istri & calon istri juga boleh..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah Senja bahkan. sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bias digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, Dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi,Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan Sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka,sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua. Mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah Tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.”
Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu,mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah
Pak Suyatno bercerita.
Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran,perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,”
Love your wife…..love your husband…..love your kids��with all of
                        your heart and soul.

cintae
READ MORE - *MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTERI KITA TANPA SYARAT*

Senin, 19 Desember 2011

MEMBERI KASIH SAYANG



http://photos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs561.snc3/30644_404420239227_197674079227_4080981_6030977_a.jpg


        Seorang ibu menceritakan kepada anaknya tentang Rembulan...
“Anakku, dimalam hari, ada makhluk yang sangat menakutkan dan  menyeramkan. Matanya bulat seperti mata  raksasa, suka sekali makan anak-anak kecil yang berkeliaran dimalam hari..”
        Sementara itu, ditempat lain, seorang ibu juga menceritakan kepada  anaknya tentang  Rembulan.....
“ Anakku, bila malam hari tiba, ada makhluk yang sangat indah, dia akan muncul dengan senyuman, menyapa ramah setiap anak kecil dengan mengeluarkan cahaya dan menyebarkan kebahagiaan bagi anak-anak dan semua orang di muka bumi..”
        Pada malam bulan purnama tiba, kedua anak itu bermain dan Rembulan itupun muncul. Anak pertama lari terbirit-birit sementara anak kedua berteriak penuh kegirangan menyambut sahabatnya yang telah datang..
        Nah...begitulah sebaiknya kita mengajarkan kepada anak-anak kita Bagaimana Mencintai, bukannya bagaimana membenci. Bagaimana kita mensyukuri bukan bagaimana  menyesali. Bagaimana kita menghormati orang lain, bukan bagaimana merendahkan orang lain, sebab Pendidikan berarti memberikan makna kasih sayang pada anak-anak kita......
        Perumpamaan orang mukmin dalam hal Cinta mencintai, kasih sayang dan kelemah lembutan adalah bagaikan sebuah tubuh yang bila salah satu organnya menderita, semua organ yang lain akan meraskan kesakitan dan panasnya..” ( H.R. Bukhari dan Muslim )
        “ Barangsiapa membunuh satu jiwa...maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya...Dan barang siapa menghidupkan satu Jiwa, ia bagaikan menghidupkan seluruh jiwa manusia “ ( Q.S. Al Maidah ayat 32 )

Wassalam,



READ MORE - MEMBERI KASIH SAYANG

Selasa, 13 Desember 2011

HIDUP PENUH GAIRAH dan ANTUSIAS


“Success is going from failure to failure without loss of enthusiasm.”
 (Keberhasilan berjalan dari kegagalan ke kegagalan tanpa kehilangan antusiasme) 
- Winston Churchill-

Memang hal yang pertama yang harus dimiliki seseorang untuk menggapai kesuksesannya adalah visi dan tujuan yang jelas. namun sebaik apapun visi, tujuan ataupun rencana yang sudah terjadwal sangat rapi jika tidak diiringi dengan tindakan semuanya terasa mustahil. tindakan akan mengubah sesuatu yang hanya sekedar coretan diatas kertas menjadi kenyataan. tapi, tindakan haruslah disertai dengan antusias, sebab, antusias adalah bahan bakar dari tindakan itu sendiri. Tingkat motivasi yang kita miliki berbanding lurus dengan jumlah antusiasme yang kita miliki. 


Sukses besar selalu disertai dengan antusiasme besar. Sebaliknya kegagalan selalu didampingi oleh kecilnya antusiasme atau mungkin tidak sama sekali. Antusias dalam melakukan setiap usaha yang direncanakan dengan baik, pasti akan memberikan hasil yang sesuai dengan seberapa besar rasa antusias atau semangat itu adanya. Selalu mempunyai semangat atau antusiasme di dalam setiap hal yang kita lakukan, itu akan semakin mendekatkan diri kita kepada sukses yang kita impikan.  Bekerja dengan penuh antusias dan gairah adalah keinginan setiap orang. namun, tidak semua orang bisa mendatangkan sikap antusias dan gairah yang tinggi dalam kehidupannya sehari-hari. berikut adalah beberapa tips untuk menghadirkan sikap antusias dalam kehidupan sehari-hari anda: 

1. Lupakan kegagalan-kegagalan hari kemarin, focus dan berkonsentrasilah untuk menciptakan prestasi pada hari ini. 
2. Buatlah daftar-daftar yang ingin anda capai hari ini dan capailah dengan antusias. 
3. Tetaplah focus pada impian besar anda. Bayangkan setiap pekerjaan yang anda lakukan setiap harinya dengan antusias akan mengantarkan anda semakin dekat dengan impian besar anda. 
4. Ingatlah semakin sulit masalahnya, maka semakin banyak amtusiasme yang anda perlukan. 5. Bacalah buku pengembangan diri dan buku-buku positif, paling tidak 30 menit sehari. Jika menonton tontonlah film-film luar biasa yang menginspirasi yang akan merubah semangat anda 6. Berikan penghargaan pada apa yang telah kita lakukan. Ketika anda mencapai langkah-langkah tertentu menuju sasaran anda, temukan suatu cara untuk memberukan penghargaan kepada diri anda.
7. Tetaplah percaya bahwa anda bisa melakukan apa saja yang ada dalam pikiran anda. 
Bayangkan dengan ANTUSIAS! 
8. (bagi Muslim) sempatkan berzikir setiap selesai shalat subuh. Karena ketika hati tenang maka api semangat pun kan tetap menyala. 

SELAMAT BERJUANG
READ MORE - HIDUP PENUH GAIRAH dan ANTUSIAS
 

© Modified by Hermawan Al Ghifari